Rabu, 17 September 2014

Menyingkap Jati Diri Pengguna Facebook Dengan Analisis Otomatis “Suka”

Sebagai pengguna Facebook, apa yang membuat Anda meng-klik “Suka”? Hati-hati, dengan meng-klik Suka, mungkin Anda sudah menambah data tentang jati diri Anda. Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal PNAS menunjukkan estimasi yang cukup akurat mengenai ras, usia, IQ, seksualitas, kepribadian, penggunaan narkoba dan pandangan politik dari para pengguna Facebook. Akurasi estimasi yang diperoleh dari analisis otomatis ini hanya didasarkan pada data Suka di Facebook.

Dalam studi ini, para peneliti mendeskripsikan data Suka di Facebook sebagai rekaman digital “kelas generik” – serupa dengan sejarah pencarian dan penjelajahan web di internet – serta menunjukkan bahwa teknik yang digunakan dalam studi ini dapat dimanfaatkan untuk mengekstrak informasi sensitif dari hampir semua orang yang online secara teratur.

Para peneliti dari Psychometrics Centre Cambridge, bekerjasama dengan Microsoft Research Cambridge, menganalisis dataset lebih dari 58.000 pengguna Facebook di Amerika Serikat, yang dengan sukarela mengizinkan para peneliti memasukkan data Suka, profil demografis dan hasil tes psikometri mereka ke dalam aplikasi myPersonality.

Data Suka para pengguna di Facebook dimasukkan ke dalam algoritma serta diperkuat dengan informasi dari profil dan tes kepribadian mereka.

Para peneliti menciptakan model statistik yang mampu memprediksi rincian pribadi dengan hanya berdasarkan data Suka di Facebook. Model ini terbukti  88% akurat dalam menentukan seksualitas kaum pria, 95% akurat dalam membedakan Afrika-Amerika dengan Kaukasia Amerika, serta 85% akurat dalam membedakan pandangan politik Republik dengan Demokrat. Penganut Kristen dan Muslim mampu diklasifikasikan secara tepat dari 82% kasus yang tersedia, dan akurasi prediksi untuk status hubungan dan penyalahgunaan obat mencapai antara 65 dan 73%. Beberapa di antara pengguna yang meng-klik Suka mengungkap atributnya secara eksplisit. Sebagai contoh, kurang dari 5% dari pengguna gay meng-klik Suka pada topik Pernikahan Gay.

Gambar ini adalah grafik dari aplikasi bernama You Are What You Like Facebook. (Kredit: Davis Stillwell, University of Cambridge)
Gambar ini adalah grafik dari aplikasi bernama You Are What You Like Facebook. (Kredit: Davis Stillwell, University of Cambridge)

Akurasi prediksi ini mengandalkan ‘inferensi’ – menggabungkan sejumlah besar data Suka yang kurang informatif namun lebih populer, seperti topik musik dan acara TV, untuk menghasilkan profil pribadi yang tajam. Bahkan informasi pribadi yang tampak samar-samar seperti, apakah si pengguna sudah terpisah dengan orangtuanya sebelum ia berusia 21 tahun, mencapai akurasi hingga 60%, cukup untuk bisa dijadikan informasi “berharga bagi para pengiklan”, ungkap para peneliti.

Para peneliti juga menguji kepribadian yang meliputi kecerdasan, kestabilan emosi, keterbukaan dan fleksibilitas. Meskipun sifat-sifat terpendam ini jauh lebih sulit untuk diukur, keakuratan analisisnya sangat mencolok. Studi pada sifat keterbukaan bahkan mengungkapkan, cukup dengan pengamatan data Suka saja sudah sama informatifnya dengan nilai tes kepribadian aktual seseorang
Secara keseluruhan, para peneliti yakin bahwa berbagai estimasi atribut dan kepribadian seseorang yang diperoleh dari analisis data Suka di Facebook ini dapat membentuk potret pribadi yang akurat dari jutaan pengguna di seluruh dunia.

David Stillwell menambahkan, “Saya telah menggunakan Facebook sejak tahun 2005, dan saya akan terus menggunakannya. Tapi mungkin saya akan lebih berhati-hati menggunakan pengaturan privasi yang disediakan Facebook.”

Kredit: University of Cambridge
Jurnal: Peter Hastie, Maximilian H. Ulbrich, Hui-Li Wanga, Ryan J. Arant, Anthony G. Lau, Zhenjie Zhang, Ehud Y. Isacoff, Lu Chen. Private traits and attributes are predictable from digital records of human behavior Supporting Information. PNAS, March 11, 2013; doi:10.1073/pnas.1218772110

Rabu, 20 Agustus 2014

Perjanjian -Perjanjian di Perang Dunia 1 dan 2



Perjanjian - Perjanjian di Perang Dunia 1 dan Perang Dunia 2

Perjanjian VERSAILLES
1. Jerman menerima tanggung jawab penuh sebagai penyebab peperangan melalui aturan pasal 231-247 harus melakukan perbaikan di negara-negara di dunia
2. Penyerahan sebagian wilayah Jerman kepada beberapa negara tetangga
3. Pelepasan koloni seberang lautan dan afrika milik Jerman
4. Pembatasan pasukan militer milik Jerman yang diharap menghambat Jerman kembali perang


"Empat Besar" (Big Four) yang menentukan perjanjian Versailles:

1.       Perdana Menteri David Lloyd George dari Britania Raya,
2.       Perdana Menteri Georges Clemenceau dari Perancis
3.       Vittorio Orlando dari Italia
4.       Presiden Woodrow Wilson dari Amerika Serikat



Perjanjian St. Germain (10 November 1919, antara sekutu dan Austria):
1) Austria mengakui kemerdekaan Hungaria, Cekoslovakia, dan Polandia;
2) Austria kehilangan Tyrol, Istrie, dan sebagian daerah Sudenten;
3) Diadakan demiliterisasi di Austria; dan
4) Serbia ditambah Montenegro dan beberapa daerah Austria di Balkan menjadi
    Daerah Yugoslavia

Penandatanganan perjanjian tersebut juga menyepakati pembatalan atas perjanjian antara Jerman dan Austria yang telah ditandatangani sebelumnya. Pembatalan itu dimaksudkan untuk mencegah Jerman dan Austria membentuk kekuatan besar kembali.


Perjanjian Neuilly (27 November 1919, antara Sekutu dan Bulgaria) :            Bulgaria menyerahkan daerah pantai Aegia kepada Yunani.



Perjanjian Trianon (4 Juni 1920, antara Sekutu dan Hongaria):

1.      Daerah Hongaria diperkecil.
2.      Keluarga Hapsburg tidak boleh menjadi raja di Austria-hongaria.


Konferensi Postdam (17 Juli - 2 Agustus 1945)
Keputusannya :
1.      Jerman dibagi jadi Jerman Barat dan Jerman Timur
2.      Jerman harus membayar pampasan perang
3.      Angkatan perang Jerman dikurangi
4.      Partai NAZI dihapus
5.      Penjahat perang akan dihukum
Perjanjian San Fransisco (8 September 1951)

1. Jepang diperintah oleh tentara pendudukan AS
2. Jepang membayar pampasan perang
3. Daerah yang dikuasai Jepang dikembalikan ke pemiliknya
4. Penjahat perang akan dihukum

Perdamaian Paris.

Pada 1947, setelah lengsernya kekuasaan Raja Victor Emmanuel III, Republik Italia harus
Menandatangani  perjanjian damai dengan Sekutu. Mereka berkumpul di Paris, dan pertemuan itu
diberi nama "Perjanjian Paris".

Hasilnya adalah :                              

1. Semua jajahan Italia di Afrika Utara diambil Inggris                                                                
2. Wilayah Italia diperkecil
3. Italia harus membayar ganti rugi perang
4. Abessynia dan Albania dimerdekakan kembali
5. Trieste menjadi negara merdeka di bawah PBB 
 




 

Sabtu, 09 Agustus 2014

Muhrim atau Mahram?

Antara Muhrim dan Mahram

Pertanyaan:
Assalamu’alaikum
Ustadz, Apa bedanya muhrim dan mahram?
Jazakumullahu khairon katsiro
Dari: Iwan

Jawaban:
Wa’alaikumussalam
Muhrim dan mahram, adalah dua istilah yang sering terbalik-balik dalam percakapan masyarakat. Terutama mereka yang kurang perhatian dengan bahasa Arab. Padahal dua kata ini artinya jauh berbeda. Memang teks arabnya sama, tapi harakatnya beda. Teks arabnya:   محرم

1. Muhrim (huruf mim dibaca dhammah dan ra’ dibaca kasrah) artinya orang yang melakukan ihram. Ketika jamaah haji atau umrah telah memasuki daerah miqat, kemudian dia mengenakan pakaian ihramnya dan menghindari semua larangan ihram, orang semacam ini disebut muhrim. Dari kata Ahrama – yuhrimu – ihraaman – muhrimun.

2. Mahram (huruf mim dan ra’ dibaca fathah) artinya orang yang haram dinikahi karena sebab tertentu. Untuk memahami apa saja sebabnya dan siapa saja mahram kita, Anda bisa mempelajari artikel di alamat berikut:

http://www.konsultasisyariah.com/muhrim-dan-mahram/
Semoga bermanfaat.

Jumat, 08 Agustus 2014

Slang of the Week: Yob | Yobbo

Slang of the Week: Yob | Yobbo

Slang of the week kali ini akan melakukan pembahasan terhadap yob | yobbo. Yob atau yobbo artinya adalah orang yang agresif, tidak sopan, dan kasar. Sebagai contoh, Anda mendapati seseorang yang berkata-kata kasar kepada orang tuanya, maka Anda telah bertemu dengan seorang yang dijuluki sebagai yob.
Contoh kalimat:
  1. The yobs will gather and always try to fight people on Satuday night, so be careful! (Yobs akan berkumpul dan selalu mencoba membuat keributan pada sabtu malam, jadi berhati-hatilah.)
  2. When you were driving the car, I saw so many yobs with their drinks inside the pub. (Ketika kamu sedang mengendarai mobil, saya melihat banyak sekali yobs dengan minuman mereka di dalam pub.)
Sekedar catatan tambahan bahwa yob atau yobbo adalah julukan yang bertujuan untuk mengolok dan menghina, jadi berhati-hatilah dalam mengatakannya. Kemudian, yob | yobbo lebih banyak digunakan untuk british English.

semoga bermanfaat!
 

 

Perbedaan Home dan House

Perbedaan Home dan House

Home dan House, dua buah kata yang sering kita ucapkan serta campuradukkan dalam sebuah kalimat. Ternyata, home dan house mempunyai perbedaan penting yang tidak boleh diacuhkan. Keduanya mengimplementasikan perasaan serta emosi yang berbeda. Oke, kita mulai membahas mengenai dua buah kata ini.

Home

Merupakan sebuah tempat yang mempunyai ikatan emosional dengan diri kita. Home adalah sebuah tempat yang Anda bangun untuk tinggal. Bangunan ini mempunyai kenyamanan, keamanan, serta membawa kebahagiaan tersendiri kepada diri Anda.
I am coming home.
This is my home.
I can see my home from this place.
I was homesick.

House

Ketika home mempunyai ikatan emosional atau rasa kepemilikan, house berbeda. Ini hanya sebuah kata yang mengimplementasikan bangunan. House dapat berubah menjadi home apabila seseorang menjadikannya sebagai tempat tinggal, kemudian memberikan sisi-sisi kenyamanan sehingga menguatkan emosinya.
The houses of parliament in London are quite popular.
We are going to buy a doll’s house for Dina.
You should come to you uncle’s house.
(Visited 219 time, 21 visit today)
 
semoga bermanfaat!

 

4 Pelecut Semangat Mengerjakan Skripsi Bagi Si Pemalas


4 Pelecut Semangat Mengerjakan Skripsi Bagi Si Pemalas

Judul yang menyangkut tentang skripsi ini tidak saya buat untuk menyinggung siapapun. Ini merupakan motivasi bagi diri saya sendiri yang selama ini lebih bersemangat menulis blog ketimbang menulis skripsi.

Untuk menulis sebuah skripsi, saya yakin benar harus ada pelecut semangat agar kita sadar bahwa skripsi itu penting dan harus dikerjakan sesegera mungkin. Pelecut-pelecut semangat tersebutlah yang akan saya tulis di artikel ini. Satu lagi, yang saya maksud sebagai pemalas itu saya sendiri. Bukan Anda. So, jangan tersinggung ya. :D

Teman-Teman yang Sudah Sudah Lulus


Bagi saya, penyemangat pertama adalah ketika teman-teman satu angkatan banyak yang sudah hampir lulus. Beberapa diantaranya bahkan sudah lulus. Bagaimana perasaan Anda ketika teman satu persatu hilang? Atau mereka sudah mengerjakan bab demi bab sementara Anda belum satu bab sama sekali?

Pernah terpikir Anda akan mengerjakan skripsi sendirian dan tidak ada lagi tempat bertanya? Teman-teman saya yang perlahan meninggalkan kampus karena skripsinya sudah usai membuat saya sedemikian takut tertinggal. Juga, ketakutan tersebut sekaligus menjadi penyemangat untuk mengerjakan skripsi detik ini juga!

Adik Tingkat yang Sudah Seminar


Beberapa hari yang lalu saya dengar ada seorang adik kelas yang sudah seminar usul penelitian. Adik kelas merupakan sebutan bagi angkatan yang ada di bawah kita. Seketika mendengar berita buruk tersebut, rasa khawatir pun muncul. Yang paling besar tentu saja rasa malu kenapa kita sebagai kakak tingkat bisa “disalip” oleh si adik tingkat.

Rasa malu tadi membuat pikiran saya berkata “Ayo dong cepet kerjain skripsinya, cepet lulus, itu adek tingkat lo udah mulai seminar!”

Pikiran selalu tidak tenang, dan hal itu membuat saya harus menggerakkan jari ke folder skripsi di Laptop serta mulai meneruskan bab demi bab.

Pertanyan-Pertanyaan “Hantu” dari Keluarga


Image source: Google image
Alhamdulillah kalau saya bisa terhindar dari hal ini, karena orang tua paham bahwa saya sudah bekerja dan mereka mentoleransi apabila skripsi tersendat. 

Tetapi saya percaya, di luar sana banyak teman yang dihantui pertanyaan-pertanyaan mengenai “kapan wisuda?, skripsi kamu sudah sampai mana?, kira-kira lulusnya kapan?, kamu kok gak kelar-kelar si?, kamu betah amat di kampus?”

Kalau saya diajukan pertanyaan seperti itu, ada rasa ingin berteriak atau memukul muka seseorang. :D

Tetapi sobat, jadikan semua pertanyaan tersebut sebagai pengingat. Jika tidak ada pertanyaan-pertanyaan itu, maka Anda akan terus terpatri di zona nyaman. Akibatnya skripsi tidak jalan-jalan. Jangan abaikan pertanyaan mengerikan tersebut, jangan pula jawab dengan perkataan. Namun buktikan dengan ijazah di tangan! Kerjakan Skripsi Anda Sekarang Juga!

Selalu Menjadi Bahan Perbandingan


“Si itu udah wisuda, si ini udah kerja, si dia 3.5 tahun selesai, wah bagus ya nilai jazahnya, kamu kapan pegang ijazah juga?”

Selain pertanyaan “hantu”, ada juga perbandingan yang terdengar sangat menjengkelkan. Kalau hal ini, saya pernah mendapatkannya tetapi hanya sekali. Meski hanya sekali, namun rasa tidak menyenangkan tetaplah muncul.

Kita seolah menjadi underdog dalam sebuah persaingan lulus kuliah. Tips dari saya, jangan luapkan kemarahan atau kekesalan anda seketika perkataan-perkataan tersebut keluar dari mulut orang lain. Pendam kemarahan dan kekesalan anda kemudian tuangkan sebagai semangat dalam skripsi.

Bungkam perkataan mereka dengan bukti bahwa Anda mampu lulus tahun ini, buktikan bahwa Anda tidak pantas diremehkan, buktikan bahwa kehidupan Anda lebih bermakna!
Guys, menjadi mahasiswa itu enak, uang tinggal minta, mau makan tinggal makan, mau nongkrong tinggal jalan. Tetapi, lebih enak lagi kalau skripsi kita sudah selesai. Kita bebas tanpa dikejar-kejar dengan keempat perasaan menyakitkan di atas. Jika sudah ada niat mengerjakan skripsi, jangan tunda lagi dan mulai sejak saat ini. Semoga cepat lulus! :)

 

Ini Dia 6 Tipe Guru Dikelas, Kamu Suka Yang Mana?


Ini Dia 6 Tipe Guru Dikelas, Kamu Suka Yang Mana?

Guru yang masuk ke kelas kita mempunyai beragam karakteristik. Ada yang galak, ada pula yang baik, bahkan ada pula yang suka bercanda. Eits, saya tidak akan mengungkap ini semua di kalimat pembukaan. Untaian-untaian kalimat berikut akan memberikan kamu semua visualisasi tentang karakteristik guru yang pernah kamu temui. :D

Guru Newbie

Apa itu guru Newbie? Guru pemula atau guru baru. Guru yang satu ini biasanya masih ramah ke kamu semua. Ia akan mudah tersenyum, terkesan tidak galak, dan ia akan meladeni banyak pertanyaan serta candaan yang kamu utarakan.
Dia seperti malaikat yang baru turun dari langit. Sangat baik dan rajin!
Tetapi, lambat laun ia menyadari bahwa mengajar kamu semua bukanlah hal yang mudah. Beberapa minggu kemudian dia mulai malas, mudah tersinggung, dan cepat marah. Ia tidak lagi menjadi seorang malaikat, ia menjadi orang yang sama dengan semua guru-guru lama yang ada di sekolahmu. :D

Guru Kejam!

Ini merupakan mimpi buruk kamu semua. Ketika ia masuk, seketika itu juga kamu harus disiplin dan menjadi robot untuk mematuhi semua perintahnya. Saat kamu berisik di kelas, guru kejam ini akan memberikan pertanyaan. Kalau kamu tidak bisa menjawabnya, siap-siap terima hukuman. Paling ringan disetrap di depan kelas.
Intinya, kamu harus patuh. Kalau tidak patuh, maka kamu akan dianggap bodoh atau bermasalah. Saran saya, cari aman saja deh dengan guru satu ini. Tetap diam dan pasang muka baik-baik. Hehehehe

Guru Jayus

Ini yang sering jadi penyakit seorang guru. Banyak guru yang berusaha membaur dengan siswa mereka. Bercanda dan bahkan berbicara sesuai dengan bahasa yang dipakai siswanya (baca: bahasa gaul).
Tetapi, karena ruang lingkup pergaulan antara guru serta siswa berbeda, maka guru yang satu ini malah dianggap jayus. Seringkali ia mengeluarkan jokes (candaan), namun siswanya malah mengerutkan dahi, atau berkata dalam hati “apa sih” lengkap dengan emoticon -____-“.
Pernah gak ketemu guru seperti ini? Seringkali saya malah tertawa bukan karena dia lucu, tapi karena dia terlalu jayus. :D

Guru Kutu Buku

Guru yang ini hanya memikirkan bagaimana semua siswa mengerti materi yang ia berikan. Ia terlalu over.
Setiap pertemuan, ia memberikan siswa pekerjaan rumah yang super panjang. Ditambah lagi, ketika ujian dilaksanakan, sang guru memberikan soal pilihan ganda yang jumlahnya sangat banyak, atau dia memberikan kamu soal essay yang sedikit, namun jawabannya begitu panjang.
Dia ingin memastikan bahwa kamu mempelajari materi dengan baik. Pusing deh kalau sudah ketemu guru yang satu ini. :D

Guru Tua

Guru yang satu ini biasanya mengajar layaknya dosen. Ia sudah mengajar puluhan tahun di sekolahmu dan dalam pandangannya, ia adalah seorang professional sejati. Sang guru sudah sangat-sangat fasih dalam menjelaskan.
Ia mengoceh kesana kemari tanpa sedikitpun melihat buku. Wajar saja, soalnya dia sudah puluhan tahun mengoceh, dan yang ia jelaskan hanya itu-itu saja kok. :D

Guru Idaman

Ini dia guru idaman hampir semua murid. Guru ini tidak galak. Kalau kita ajak bercanda, ia tidak marah. Guru yang satu ini jarang memberikan PR, sering tidak masuk karena banyak urusan di luar.
Ketika ia tidak masuk, maka sang guru akan memberikan tugas dimana kita bebas melihat buku untuk mengerjakan tugas tersebut atau mencontek teman. Satu lagi, guru ini terkadang membuat kamu berpikir, “Indahnya dunia ketika guru Matematika juga seperti itu. :D”
Ok, it’s just a joke! :D