4 Pelecut Semangat Mengerjakan Skripsi Bagi Si Pemalas
Judul
yang menyangkut tentang skripsi ini tidak saya buat untuk menyinggung
siapapun. Ini merupakan motivasi bagi diri saya sendiri yang selama ini
lebih bersemangat menulis blog ketimbang menulis skripsi.
Untuk
menulis sebuah skripsi, saya yakin benar harus ada pelecut semangat
agar kita sadar bahwa skripsi itu penting dan harus dikerjakan sesegera
mungkin. Pelecut-pelecut semangat tersebutlah yang akan saya tulis di
artikel ini. Satu lagi, yang saya maksud sebagai pemalas itu saya
sendiri. Bukan Anda. So, jangan tersinggung ya.
Teman-Teman yang Sudah Sudah Lulus
Bagi
saya, penyemangat pertama adalah ketika teman-teman satu angkatan
banyak yang sudah hampir lulus. Beberapa diantaranya bahkan sudah lulus.
Bagaimana perasaan Anda ketika teman satu persatu hilang? Atau mereka
sudah mengerjakan bab demi bab sementara Anda belum satu bab sama
sekali?
Pernah
terpikir Anda akan mengerjakan skripsi sendirian dan tidak ada lagi
tempat bertanya? Teman-teman saya yang perlahan meninggalkan kampus
karena skripsinya sudah usai membuat saya sedemikian takut tertinggal.
Juga, ketakutan tersebut sekaligus menjadi penyemangat untuk mengerjakan
skripsi detik ini juga!
Adik Tingkat yang Sudah Seminar
Beberapa
hari yang lalu saya dengar ada seorang adik kelas yang sudah seminar
usul penelitian. Adik kelas merupakan sebutan bagi angkatan yang ada di
bawah kita. Seketika mendengar berita buruk tersebut, rasa khawatir pun
muncul. Yang paling besar tentu saja rasa malu kenapa kita sebagai kakak
tingkat bisa “disalip” oleh si adik tingkat.
Rasa
malu tadi membuat pikiran saya berkata “Ayo dong cepet kerjain
skripsinya, cepet lulus, itu adek tingkat lo udah mulai seminar!”
Pikiran
selalu tidak tenang, dan hal itu membuat saya harus menggerakkan jari
ke folder skripsi di Laptop serta mulai meneruskan bab demi bab.
Pertanyan-Pertanyaan “Hantu” dari Keluarga
Image source: Google image |
Alhamdulillah
kalau saya bisa terhindar dari hal ini, karena orang tua paham bahwa
saya sudah bekerja dan mereka mentoleransi apabila skripsi tersendat.
Tetapi
saya percaya, di luar sana banyak teman yang dihantui
pertanyaan-pertanyaan mengenai “kapan wisuda?, skripsi kamu sudah sampai
mana?, kira-kira lulusnya kapan?, kamu kok gak kelar-kelar si?, kamu
betah amat di kampus?”
Kalau saya diajukan pertanyaan seperti itu, ada rasa ingin berteriak atau memukul muka seseorang.
Tetapi
sobat, jadikan semua pertanyaan tersebut sebagai pengingat. Jika tidak
ada pertanyaan-pertanyaan itu, maka Anda akan terus terpatri di zona
nyaman. Akibatnya skripsi tidak jalan-jalan. Jangan abaikan pertanyaan
mengerikan tersebut, jangan pula jawab dengan perkataan. Namun buktikan
dengan ijazah di tangan! Kerjakan Skripsi Anda Sekarang Juga!
Selalu Menjadi Bahan Perbandingan
“Si itu udah wisuda, si ini udah kerja, si dia 3.5 tahun selesai, wah bagus ya nilai jazahnya, kamu kapan pegang ijazah juga?”
Selain
pertanyaan “hantu”, ada juga perbandingan yang terdengar sangat
menjengkelkan. Kalau hal ini, saya pernah mendapatkannya tetapi hanya
sekali. Meski hanya sekali, namun rasa tidak menyenangkan tetaplah
muncul.
Kita seolah menjadi underdog
dalam sebuah persaingan lulus kuliah. Tips dari saya, jangan luapkan
kemarahan atau kekesalan anda seketika perkataan-perkataan tersebut
keluar dari mulut orang lain. Pendam kemarahan dan kekesalan anda
kemudian tuangkan sebagai semangat dalam skripsi.
Bungkam
perkataan mereka dengan bukti bahwa Anda mampu lulus tahun ini,
buktikan bahwa Anda tidak pantas diremehkan, buktikan bahwa kehidupan
Anda lebih bermakna!
Guys,
menjadi mahasiswa itu enak, uang tinggal minta, mau makan tinggal
makan, mau nongkrong tinggal jalan. Tetapi, lebih enak lagi kalau
skripsi kita sudah selesai. Kita bebas tanpa dikejar-kejar dengan
keempat perasaan menyakitkan di atas. Jika sudah ada niat mengerjakan
skripsi, jangan tunda lagi dan mulai sejak saat ini. Semoga cepat lulus!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar